Musik Digital sebagai Inovasi Baru
Inovasi baru di bidang musik adalah Musik Digital, dengan format MP3, OOG, atau WAV Musik Digital mulai mengeluarkan gaungnya. Banyaknya pemutar Musik Digital yang mendukung format ini membuat era baru Musik Digital. Misalnya kalau sebelumnya, musik di-ripped- istilah untuk ekstraksi audio digital – dan terperangkap di PC dan Mac dengan aplikasi semacam iTunes. Kini dengan hadirnya iPod sebagai peranti musik portable canggih yang pernah diciptakan, terjadi perpaduan kenyamanan web dengan portabilitas dan fungsi sebagai sebuah platform yang benar-benar universal. Hal lain yang mendukung transformasi media sang Musik Digital adalah tindakan label-label besar yang meninggalkan sistem proteksi Musik Digital atau digital right management (DRM). Sampai tahun 2007 lalu, label-label besar masih tidak yakin penghapusan DRM akan mendongkrak penjualan album karena tanpa hal tersebut Musik Digital dengan bebas didisribusikan di antara konsumen yang berarti tak ada pemasukan untuk label.
Elemen Pendukung
Ada
beberapa situs yang menyediakan lagu yang dapat diunduh secara
langsung (gratis) atau berbayar. Lagu yang ditawarkan berformat digital.
Misalnya situs www.napster.com yang cukup digandrungi kala itu namun
harus berakhir karena dianggap melanggar hak cipta. Ada pula Insound,
Rhapsody, dan Apple iTunes Music Store, Lala.com, mdu04522.com dan
lain sebagainya. Selain itu di Indonesia kini ada pula Toko Musik
Digital secara online misalnya equionxdmd dan Import hingga Digital
Beat Store.
Keunggulan
Musik dalam format digital ini memiliki beberapa keunggulan dibanding musik dalam medium konvensional, yaitu :
- format yang beragam dapat disesuaikan dengan teknologi yang digunakan
- kualitas copy yang serupa dengan master memudahkan penggandaan dari pihak perusahaan rekaman tanpa menurunkan mutu
- proses penjualan dengan pendekatan single atau satu lagu terbukti jauh lebih efektif dan efisien ketimbang medium konvensional seperti kaset atau CD
Kekurangan
Dengan segala kelebihannya, Musik Digital memiliki beberapa kekurangan juga yaitu :
- kemudahan perekaman dan penggandaan rekaman memacu terjadinya pembajakan yang tentu saja akan merugikan.
- penyebaran Musik Digital di Internet tidak bisa sepenuhnya dikontrol oleh label sehingga mempengaruhi pemasukan untuk label.
Sejarah singkat perkembangan Musik Digital adalah sebagai berikut :
Piringan Hitam diputar dengan Gramophone
Awalnya,
piringan hitam merupakan sebuah alat yang memiliki pena yang bergetar
untuk menghasilkan bunyi dari sebuah disc. Ide ini berasal dari
Charles Cros dari Perancis pada tahum 1887. Namun sayangnya tidak
pernah terwujud. Pada tahun yang sama, Thomas A. Edison menemukan
Phonograph (pemutar piringan hitam) yang berfungsi untuk merekam suara
yang kebanyakan digunakan untuk keperluan kantor. Nama Gramophone
berasal dari Emilie Berliner yang pada tahun 1888 menemukan piringan
hitam jenis baru dan mematenkannya di bawah label Berliner Gramaphone.
Pada tahun 1918 masa pematenan berakhir, semua label pun
berlomba-lomba untuk memproduksi piringan hitam. Pada masa itu,
kebanyakan pemilik gramophone masih terbatas pada kalangan menengah
atas saja.
Kaset diputar dengan tape, walkman
Compact
audio cassette diperkenalkan oleh Philips sebagai media penyimpanan
audio di Eropa pada tahun 1963. Kemudian pada tahun 1965 mulai
diproduksi secara massal. Pada tahun 1971, Advent Corporation
memperkenalkan Model 201 tape deck yang mengkombinasikan Dolby Type B
dan chromium dioxide (Cr02). Inilah cikal bakal music cassette player.
Tahun 1980an muncul Walkman dari Sony sebagai media pemutar kaset
portable. Pita kaset dapat merekam lagu dengan durasi hingga 1 jam di
setiap sisinya. Kualitasnya cukup baik namun kerap kali terjadi
penurunan kualitas suara yang dihasilkan ketika pita kaset mengalami
gangguan, kotor atau rusak.
CD, VCD, DVD diputar dengan CD player, discman
CD
dibuat dalam usaha merampingkan media penyimpanan musik dengan
memperbaiki kualitas suara yang dihasilkan. Pada November 1984, dua
tahun setelah CD diproduksi secara massal, Sony mengeluarkan Discman
sebagai media pemutar portable. Musik dalam format CD, VCD maupun DVD
memiliki kualitas suara yang lebih baik tetapi tetap mengalami
gangguan jika disc tersebut tergores, berdebu ataupun rusak.
Musik Digital diputar dengan MP3 Player, iPod
Musik Digital menggunakan sinyal digital dalam proses reproduksi suaranya. Sebagai proses digitalisasi terhadap format rekaman musik analog, lagu atau musik digital mempunyai beraneka ragam format yang bergantung pada teknologi yang digunakan, yaitu :
- MP3
MP3 (MPEG, Audio Layer 3)
menjadi format paling populer dalam musik digital. Hal ini dikarenakan
ukuran filenya yang kecil dengan kualitas yang tidak kalah dengan CD
audio. Format ini dikembangkan dan dipatenkan oleh Fraunhofer Institute.
Dengan bitrate 128 kbps, file MP3 sudah berkualitas baik. Namun MP3
Pro-format penerus MP3-menawarkan kualitas yang sama dengan bitrate
setengah dari MP3. MP3 Pro kompatibel dengan MP3. Pemutar MP3 dapat
memainkan file MP3 Pro-namun kualitas suaranya tidak sebagus peranti
yang mendukung MP3 Pro.
- WAV
WAV merupakan standar suara
de-facto di Windows. Awalnya hasil ripping dari CD direkam dalam
format ini sebelum dikonversi ke format lain. Namun sekarang tahap ini
sering dilewati karena file dalam format ini biasanya tidak dikompresi
dan karenanya berukuran besar.
- AAC
AAC adalah singkatan dari
Advanced Audio Coding. Format ini merupakan bagian standar Motion
Picture Experts Group (MPEG), sejak standar MPEG-2 diberlakukan pada
tahun 1997. Sample rate yang ditawarkan sampai 96 KHz-dua kali MP3.
Format ini digunakan Apple pada toko musik online-nya, iTunes.
Kualitas musik dalam format ini cukup baik bahkan pada bitrate rendah.
iPod, pemutar musik digital portabel dari Apple, adalah peranti
terkemuka yang mendukung format ini.
- WMA
Format yang ditawarkan
Microsoft, Windows Media Audio (WMA) ini disukai para vendor musik
online karena dukungannya terhadap Digital Rights Management (DRM).
DRM adalah fitur untuk mencegah pembajakan musik, hal yang sangat
ditakuti oleh studio musik saat ini. Kelebihan WMA lainnya adalah
kualitas musik yang lebih baik daripada MP3 maupun AAC. Format ini
cukup populer dan didukung oleh peranti lunak dan peranti keras terbaru
pada umumnya.
- Ogg Vorbis
Ogg Vorbis merupakan
satu-satunya format file yang terbuka dan gratis. Format lain yang
disebutkan di atas umumnya dipatenkan dan pengembang peranti lunak
atau pembuat peranti keras harus membayar lisensi untuk produk yang
dapat memainkan file dengan format terkait.
Dari
segi kualitas, kelebihan Ogg Vorbis adalah kualitas yang tinggi pada
bitrate rendah dibandingkan format lain. Peranti lunak populer, Winamp
dan pelopor pemutar MP3 portabel Rio sudah mendukung format ini dalam
model terbarunya. Walaupun demikian dukungan peranti keras terhadap
format ini masih jarang.
- Real Audio
Salah satu format yang biasa
ditemukan pada bitrate rendah. Format dari RealNetworks ini umumnya
digunakan dalam layanan streaming audio. Pada bitrate 128 kbps ke atas
RealAudio menggunakan standar AAC MPEG-4.
- MIDI
Format audio satu ini (yang biasanya
berextention xxxx.mid) lebih cocok untuk suara yang dihasilkan oleh
synthesizer atau peranti elektronik lainnya, tetapi (biasanya) tidak
cocok untuk hasil konversi dari suara analog karena tidak terlalu
akurat (kecuali digunakan proses tambahan). File dengan format ini
berukuran kecil dan sering digunakan dalam ponsel sebagai ringtone.
0 comments:
Post a Comment